Sabtu, 08 Februari 2014

Tentang Dajjal Laknatullah

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
Dalam surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”, yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
Ada yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia setelahnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.
Demikianlah di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an.
Menurut Hadits
Sedangkan di dalam hadits, melalui pandangan ruhani Nabi Muhammad Saw. yang tajam dan jauh ke depan, beliau banyak menyampaikan kepada para sahabat tentang sosok terkutuk Dajjal ini. Sungguh, informasi tentang Dajjal ini sangat perlu untuk diketahui oleh umat Islam di akhir zaman agar tidak terjebak oleh rayuan dan tipu muslihat Dajjal. Di antara informasi yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. tentang Dajjal adalah sebagai berikut:
Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. telah bersabda: “Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata, dan di antara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.” (HR. Muslim).
Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya.” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw. sebagaimana tersebut, kita mengetahui bahwa Dajjal adalah sosok yang buta mata sebelah kirinya; membawa sesuatu yang dikatakan sebagai surga dan neraka; dan di antara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.
Itulah ciri utama sosok menyeramkan yang disebut sebagai Dajjal. Sosok itulah yang kelak sebelum kiamat di akhir zaman yang akan muncul. Di kalangan ulama ahli hadits bersepakat bahwa hadits-hadits Nabi Saw. yang menginformasikan tentang Dajjal sebagaimana tersebut adalah sahih. Ini artinya, Dajjal diyakini akan muncul di akhir zaman.

tentang dajjal

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
Dalam surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”, yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
Ada yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia setelahnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.
Demikianlah di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an.
Menurut Hadits
Sedangkan di dalam hadits, melalui pandangan ruhani Nabi Muhammad Saw. yang tajam dan jauh ke depan, beliau banyak menyampaikan kepada para sahabat tentang sosok terkutuk Dajjal ini. Sungguh, informasi tentang Dajjal ini sangat perlu untuk diketahui oleh umat Islam di akhir zaman agar tidak terjebak oleh rayuan dan tipu muslihat Dajjal. Di antara informasi yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. tentang Dajjal adalah sebagai berikut:
Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. telah bersabda: “Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata, dan di antara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.” (HR. Muslim).
Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya.” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw. sebagaimana tersebut, kita mengetahui bahwa Dajjal adalah sosok yang buta mata sebelah kirinya; membawa sesuatu yang dikatakan sebagai surga dan neraka; dan di antara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.
Itulah ciri utama sosok menyeramkan yang disebut sebagai Dajjal. Sosok itulah yang kelak sebelum kiamat di akhir zaman yang akan muncul. Di kalangan ulama ahli hadits bersepakat bahwa hadits-hadits Nabi Saw. yang menginformasikan tentang Dajjal sebagaimana tersebut adalah sahih. Ini artinya, Dajjal diyakini akan muncul di akhir zaman.

Kamis, 26 Desember 2013

BAB : AMAL YANG UTAMA DALAM ISLAM

25. Abu Musa r.a. berkata:  Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam?  Jawab Nabi saw.: Orang yang dapat menyelamatkan semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ISLAM. 3 Komentar »

BAB : AMAL YANG UTAMA DALAM ISLAM

24. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw.: Apakah yang baik dalam Islam?  Jawab Nabi saw.:  Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang engkau kenal atau tidak engkau kenal. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEORANG AKAN BERKUMPUL DENGAN YANG DICINTAINYA

1694. Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. ditanya: Bagaimana jika seseorang cinta pada suatu kaum tetapi tidak dapat tinggal bersama mereka?  Jawab Nabi saw.: Seseorang akan berkumpul bersama yang dicintai.(Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 2 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEORANG AKAN BERKUMPUL DENGAN YANG DICINTAINYA

1693. Anas r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw.: Bilakah hari kiamat ya Rasulullah?     Jawab Nabi: Apakah yang engkau persiapkan untuk menghadapi kiamat itu?    Jawabnya: Aku tidak mempersiapkan shalat, puasa atau shadaqah yang banyak, tetapi aku merasa cinta pada Allah dan Rasulullah saw.    Jawab Nabi saw. Engkau bersama yang engkau cintai. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: JIKA ALLAH KASIH PADA SEORANG HAMBA, DICINTAKAN KEPADA HAMBA-HAMBANYA

1692. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala jika cinta pada seorang hamba-Nya, memanggil jibril dan berfirman: Sesungguhnya Allah kasih kepada Fulan, maka engkau harus kasih padanya, lalu Jibril cinta pada hamba itu, kemudian Jibril berseru di langit: Sesungguhnya Allah cinta pada Fulan, maka cintailah kalian semua padanya, maka dicintai oleh semua penduduk langit, kemudian ia disambut baik oleh ahli bumi. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: FADHILAH ORANG YANG KEMATIAN ANAK KECIL

1691. Abdurrahman Al-Ashbahani dari Dzakwan dari Abu Said Al-Khudri seperti hadits sebelumnya. Tetapi Abdurrahman Al-Ashbahani berkata: Aku mendengar Hazim meriwayatkan dan Abu Hurairah menyebut : Tiga anak yang belum balig.
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: FADHILAH ORANG YANG KEMATIAN ANAK KECIL

1690. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Seorang wanita datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ya Rasulullah, kaum pria telah memborong semua hadits mu, maka berilah waktu untuk kami sehari, kami akan datang untuk belajar apa yang diajarkan Allah kepadamu. Nabi saw. menyuruh mereka berkumpul pada hari tertentu di tempat ini. Maka berkumpullah wanita-wanita dan didatangi oleh Nabi saw. dan mengajarkan kepada mereka ilmu agama, kemudian Nabi saw. bersabda: Tiada seorang dari kamu yang kematian tiga anak, melainkan akan menjadi dinding baginya dari api neraka. Lalu ada wanita bertanya: YaRasulullah, jika dua? Pertanyaan diulang dua kali.  Jawab Nabi saw. Dan dua, dan dua, dan dua. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 3 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: FADHILAH ORANG YANG KEMATIAN ANAK KECIL

1689. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada seorang muslim yang kematian tiga anak, lalu masuk neraka kecuali menepati sumpah semata-mata. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: BERLAKU BAIK PADA PUTRI-PUTRI

1688. ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita datang kepadaku membawa dua putrinya minta-minta, karena aku tidak mempunyai apa-apa selain biji kurma maka aku berikan padanya, lalu dibagi diantara kedua putrinya sedang ia sendiri tidak makan, kemudian ia keluar.  Maka masuklah Nabi saw. dan aku beritahu keadaan wanita peminta itu dengan kedua putrinya, lalu Nabi saw. bersabda: Siapa yang diuji oleh Allah dengan putri-putri maka InsyaAllah kelak akan menjadi dinding baginya dari api neraka. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: BERGAUL DENGAN ORANG SALIHIN DAN MENJAUHI KAWAN YANG JAHAT

1687. Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Perumpamaan kawan yang baik dan yang jelek, bagaikan pembawa misik (minyak wangi) dengan peniup api tukang besi, maka yang membawa misik, adakalanya memberimu atau engkau membeli padanya, atau mendapat bau harum daripadanya. Adapun peniup api tukang besi, jika tidak membakar bajumu atau engkau mendapat bau yang busuk daripadanya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SUNAH MEMBERI BANTUAN DALAM HAL YANG TIDAK HARAM

1686. Abu Musa r.a. berkata Rasulullah saw. jika didatangi oleh peminta atau diminta suatu hajat, maka bersabda pada sahabat: Bantulah (sampaikanlah urusannya) niscaya kalian mendapat pahala, dan Allah akan memutuskan di atas lidah Nabi-Nya sekehendak-Nya. (Bukhari, Muslim).

Maulid Nabi Muhammad saw. – 12 Rabi’ul Awal

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab : 21)
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah bagi Baginda Junjungan kita, Suri Teladan kita, Nabi besar MUHAMMAD saw.
dan semoga kita adalah umatnya yang akan mendapat Syafaat nya di hari akhir nanti
–  12 Rabi’ul Awal   –

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARUS BERLAKU BAIK PADA TETANGGA

1685. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Selalu Jibril berwasiat kepadaku supaya berlaku baik pada tetangga sehingga aku kira kemungkinan akan diberi hak waris. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARUS BERLAKU BAIK PADA TETANGGA

1684. ‘Aisyah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jibril selalu berpesan padaku supaya baik pada tetangga, sehingga aku menyangka kemungkinan akan diberi hak waris. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM MENYIKSA KUCING DAN BINATANG LAIN YANG TIDAK MENGGANGGU

1683. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Seorang wanita telah disiksa disebabkan kucing yang dikurung sehingga mati, sehingga ia masuk ke dalam neraka. Sebab tidak diberi makan, minum ketika dikurung, juga tidak dilepas untuk mencari makanan dari binatang-binatang bumi yang menjadi makanannya. (bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: FADHILAH MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI TENGAH JALAN

1682. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ketika seorang berjalan di suatu jalan tiba-tiba melihat dahan berduri di tengah jalan maka segera ia singkirkan, maka Allah memuji perbuatannya dan mengampunkan baginya (dosanya). (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: MENUNJUK ORANG DENGAN UJUNG SENJATA

1681. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan ada seorang yang menunjuk saudaranya dengan senjata, sebab ia tidak mengetahui kemungkinan setan mencabut dari tangannya sehingga menjerumuskannya ke dalam neraka. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 2 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: YANG MEMEGANG SENJATA TAJAM DI TEMPAT UMUM / MASJID HARUS MEMEGANG UJUNG TAJAMNYA

1680. Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang berjalan di masjid atau di pasar sedang ia membawa anak panah maka hendaknya memegang ujungnya yang tajam di dalam tapak tangannya, jangan sampai mengenai seorang dari kaum muslimin. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: YANG MEMEGANG SENJATA TAJAM DI TEMPAT UMUM / MASJID HARUS MEMEGANG UJUNG TAJAMNYA

1679. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Seorang berjalan di masjid membawa anak panah, maka Nabi saw. bersabda padanya: Peganglah ujungnya yang tajam. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: LARANGAN MEMUKUL MUKA

1678. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika memukul seseorang maka hindarilah mukanya (maka jangan memukul mukanya). (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: KEUNTUNGAN ORANG YANG DAPAT MENAHAN NAFSU KETIKA MARAH

1677. Sulaiman bin Shurad ra.a. berkata: Dua orang saling caci maki di majelis Nabi saw. sedang kami duduk, dan salah satunya telah merah mukanya maka Nabi saw. bersabda: Aku mengetahui suatu kalimat jika dibaca olehnya pasti hilang rasa jengkelnya, andaikan ia membaca: A’udzu billahi minasysaitanirrajiim.  Maka orang-orang berkata kepadanya: Tidakkah anda mendengar sabda Nabi saw. itu ? Jawabnya: Aku bukan gila. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: KEUNTUNGAN ORANG YANG DAPAT MENAHAN NAFSU KETIKA MARAH

1676. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bukan seorang kuat karena bergulat, tetapi orang yang kuat ialah yang sanggup menahan hawa nafsunya ketika marah. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: KEUNTUNGAN JUJUR DAN BAHAYANYA DUSTA

1675. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga, dan seorang itu berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah seorang siddiq (yang sangat jujur benar).  Dan dusta menuntun kepada berbuat curang, dan kecurangan itu menuntun ke dalam neraka. Dan seorang itu berdusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: DUSTA YANG DIBOLEHKAN

1674. Ummu Kaltsum binti Uqbah telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bukan pendusta orang yang mendamaikan sengketa di antara sesama orang, lalu berkata baik atau mengusahakan kebaikan. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: ORANG YANG DIMAKI OLEH NABI SAW.

1673. Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw. bersabda: Ya Allah, tiap orang mukmin yang aku maki, maka jadikan makian itu sebagai rahmat yang mendekatkan ia kepadamu di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: MENGAMBIL HATI ORANG YANG DIKHAWATIRKAN KEKEJAMANNYA

1672. ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang laki-laki datang minta izin masuk ke rumah Nabi saw. Nabi saw. bersabda: Izinkan masuk ‘saudara yang jelek dalam keluarga itu’,  kemudian ketika orang itu di dalam, Nabi saw. berkata kepadanya dengan ucapan yang lembut. Kemudian sesudah orang itu keluar aku tanya: Orang itu engkau katakan jahat tetapi engkau lunak dalam bicara padanya?  Jawab Nabi saw.: Hai  ‘Aisyah, sejahat-jahat manusia adalah yang ditakuti orang kejahatannya (yang dibiarkan orang karena kejahatannya).  (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: KASIH SAYANG DIANTARA SESAMA MUKMININ

1671. Annu’man bin Basyier r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Anda akan melihat kaum mukminin dalam kasih sayang, cinta mencintai dan pergaulan mereka bagaikan satu badan, jika satu anggotanya sakit maka menjalar kepada lain-lain anggota sehingga terasa panas dan tidak dapat tidur. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: KASIH SAYANG DIANTARA SESAMA MUKMININ

1670. Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap sesama mukmin bagaikan satu bangunan yang setengahnya menguatkan setengahnya, lalu Nabi saw. menggenggamkan jari-jarinya. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: MEMBANTU KAWAN YANG ZALIM ATAU TERANIAYA

1669. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ketika kami sedang berperang, tiba-tiba seorang sahabat Muhajir memukul seorang Anshar, maka berserulah orang Anshar: Hai orang-orang Anshar.  Lalu sahabat Muhajir juga berseru: Hai orang-orang Muhajirin.  Suara itu terdengar oleh Rasulullah saw. lalu bersabda: Mengapa ada seruan jahiliyah itu?  Jawab seorang: Ya Rasulullah, ada seorang Muhajir memukul seorang Anshar.  Maka sabda Nabi saw.: Tinggalkan seruan itu sudah basi.   Sabda Nabi saw. terdengar oleh Abdullah bin Ubay, maka ia berkata: Apakah begitu, demi Allah bila kami telah kembali ke Madinah maka orang yang mulia akan mengusir kepada yang hina.  Suara Abdullah bin Ubay ini terdengar oleh Umar, maka ia berkata: Ya Rasulullah, biarkan aku penggal leher orang munafik itu.  Jawab Nabi saw.: Biarkan dia, jangan sampai orang-orang berkata: Muhammad telah membunuh kawan-kawannya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)

1668. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tetap akan memberi kesempatan (dan membiarkan) orang yang zalim, sampai pada saat menangkapnya maka tidak akan dilepaskannya, kemudian Nabi saw. membaca ayat : Wa kadzalika akhdzu rabbika idza akha dzal qura wahiya zalimatun inna akh dzahu alimun syadid (Demikianlah siksa Tuhanmu jika menyiksa penduduk dusun yang zalim, sungguh siksa-Nya sangat pedih dan berat). (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)

1667. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan urusan saudaranya, maka Allah akan menyampaikan urusannya.  Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 1 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)

1666. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Zalim aniaya itu akan berupa kegelapan di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA

1665. Athaa’ bin Abi Rabaah berkata: Ibn Abbas r.a. berkata kepadaku: Sukakah aku tunjukkan kepadamu wanita ahli surga?  Jawabku: Ya.   Ibn Abbas berkata: Itu wanita yang hitam, ia datang kepada Nabi saw. dan berkata: Aku sering ayan, dan sering terbuka auratku, maka doakan pada Allah untukku.   Jawab Nabi saw.: Jika anda sabar maka pasti dapat surga, dan jika anda minta aku doakan sembuh, maka akan aku doakan.   Jawab wanita itu: Aku akan sabar, tetapi doakan tidak sampai terbuka auratku, maka didoakan oleh Nabi saw. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 4 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA

1664. Abu Said dan Abu Hurairah r.a. keduanya berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada suatu yang menimpa pada seorang muslim berupa lelah atau penyakit, atau kerisauan, kesedihan atau gangguan sampaipun duri yang mengenainya melainkan Allah akan menjadikan semua itu sebagai penebus dosanya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA

1663. ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada musibah (bala’) yang menimpa pada seorang muslim, melainkan Allah menghapuskan dosanya dengan musibah itu, walaupun hanya duri yang mengenainya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA

1662. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku masuk ke tempat Rasulullah saw. ketika beliau sakit panas, maka aku bertanya: Ya Rasulullah, panasmu ini sangat keras.  Jawab Nabi saw.: Benar aku menderita panas seperti yang diderita oleh dua orang dari kalian.   Aku berkata: Yang demikian itu karena engkau mendapat pahala lipat dua kali.  Jawab Nabi saw.: Benar demikian.  Tiada seorang muslim yang menderita gangguan berupa duri atau lebih dari itu melainkan Allah akan menghapuskan dengan gangguan itu dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun yang kering dari dahan pohon. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SEMUA YANG MENIMPA ORANG MUKMIN ADA PAHALANYA

1661. ‘Aisyah r.a. berkata: Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih berat jika menderita sakit dari Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM BURUK SANGKA, MENYELIDIKI URUSAN ORANG, BERLOMBA MENGHASUT, MEMBENCI DAN MEMBELAKANGI

1660. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Awaslah kalian dari sangka-sangka, sebab sangka itu sedusta-dusta cerita (berita), jangan menyelidiki, jangan memata-matai (mengamati) hal orang, jangan menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasud menghasud, jangan benci-membaenci, jangan belakang-membelakangi, dan jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: HARAM MENDIAMKAN (TIDAK MAU MENYAPA) LEBIH DARI TIGA HARI TANPA UZUR SYAR’I

1659. Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak dihalalkan bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari sehingga jika bertemu saling berpaling muka, dan sebaik-baik keduanya ialah yang mendahului memberi salam. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 4 Komentar »

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: LARANGAN HASUD (IRI HATI), BENCI MEMBENCI, BELAKANG-MEMBELAKANGI

1658. Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kalian jangan saling benci membenci, dan jangan hasud-menghasud, dan jangan belakang membelakangi, jadilah kalian hamba Allah yang bagaikan saudara, dan tidak dihalalkan seorang muslim mendiamkan (tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SILATURRAHMI DAN HARAM MEMUTUSKANNYA

1657. Anas bin Malik r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Saiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya maka hendaknya menyambung hubungan famili (kerabat). (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SILATURRAHMI DAN HARAM MEMUTUSKANNYA

1656. Jubair bin Muth’im r.a. telah mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kerabat (famili). (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: SILATURRAHMI DAN HARAM MEMUTUSKANNYA

1655. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah telah menjadikan mahluk, dan ketika selesai, berdiri Rahim dan berpegang pada Tuhan Arrahman, lalu ditanya: Mengapakah?  Jawabnya: Inilah tempat berlindung kepada-Mu daripada yang memutuskan hubungan.  Jawab Tuhan: Tidakkah anda puas jika aku akan menghubungi siapa yang menghubungimu?  Jawab Rahim: Baiklah Tuhan.  Firman Tuhan: Maka itulah. (Bukhari, Muslim).
Abu hurairah berkata: Bacalah anda: Fahal asaitum in tawallaitum antufsidu fil ardhi wa tuqaththi’uu arhaa makum (Apakah mungkin jika kamu berkuasa lalu merusak di bumi dan memutuskan hubungan familimu).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: MENGUTAMAKAN TAAT PADA KEDUA AYAH BUNDA DARIPADA SHALAT SUNAH

1654. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada bayi yang dapat bicara ketika dalam haribaan kecuali tiga: Isa a.s.    Dan dahulu di masa Bani Israil ada orang bernama Juraij, selalu shalat, maka datanglah ibunya memanggilnya. Juraij berkata: Apakah aku harus pergi menyambut panggilan ibu atau terus shalat?  Karena Juraij tidak datang pada ibunya, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan mematikannya sehingga melihat wajah wanita pelacur.  Maka ketika Juraij dalam tempat ibadahnya datang merayu padanya seorang pelacur dan ketika Juraij menolak, maka pelacur itu berzina dengan penggembala sehingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki, dan ketika ditanya: Dari siapa bayi itu? Jawab pelacur itu: Dari Juraij, maka orang-orang datang untuk merobohkan biara Juraij dan memaki serta mengusirnya dari biara itu, kemudian ia berwudhu lalu shalat dan menanyakan dimana bayi itu, dan ketika dibawakan bayi itu kepadanya: ia bertanya kepada bayi itu: Siapa ayahmu hai bayi? Jawab bayi: Penggembala. Ketika itu maka orang banyak menyesal dan mereka berkata: Kami akan membangun kembali biaramu dari emas. Tetapi Juraij berkata: Tidak, tetapi bangunlah dari tanah.
Dan yang ketiga: Ada wanita yang sedang meneteki bayinya di masa Bani Israil, ketika kelihatan seorang yang tampan berkendara kuda maka ibunya berdoa: Ya Allah, semoga putraku ini menjadi orang seperti itu. Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetek ibunya dan melihat orang yang berkendaraan itu sambil berdoa: Ya Allah, jangan menjadikan aku seperti orang itu, kemudian kembali menghisap tetek ibunya. Kemudian ibunya melihat wanita yang dipukuli orang banyak karena dituduh berzina, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan Engkau jadikan anakku seperti orang itu. Tiba-tiba anaknya melepaskan tetek ibunya dan melihat wanita yang dituduh berzina itu lalu berdoa: Ya Allah, jadikan aku seperti orang itu. Kemudian ibunya bertanya: Mengapakah itu? Dijawab: Orang yang berkendaraan itu seorang penguasa yang kejam, sedang wanita itu dituduh mencuri dan berzina padahal tidak mencuri dan tidak berzina. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: TAAT BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

1653. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang datang kepada Nabi saw. minta izin untuk berjihad. Maka ditanya oleh Nabi saw.: Apakah kedua ayah bundamu masih hidup?  Jawabnya: Ya.  Sabda Nabi saw.: Di dalam melayani keduanya itulah anda berjihad. (Bukhari, Muslim).

KITAB : ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: TAAT BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

1652. Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang datang kepada Nabi saw. dan berkata: Ya Rasulullah, siapakah yang berhak aku layani? Jawab Nabi saw.: Ibumu.   Ditanya: Kemudian siapakah?   Jawab Nabi saw.: Ibumu.  Ditanya: Kemudian siapakah?  Jawab Nabi saw.: Ibumu.  Ditanya: Kemudian siapakah?  Jawab Nabi saw.: Ayahmu. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam ADAB. 2 Komentar »

BAB : SIAPA YANG MENGHADAP ALLAH DENGAN IMAN YANG TIDAK RAGU PASTI MASUK SURGA

20. Anas bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw.  memboncengkan Muadz bin Jabal di atas kendaraannya, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, lalu dipanggil lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, kemudian diulangi lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika. Lalu Nabi saw. bersabda: Tiada seorang yang bersyahadat, mempercayai bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah benar-benar dari lubuk hatinya, melainkan Allah akan mengharamkannya dari api neraka. Muadz r.a. bertanya: Bolehkah aku beritakan hal itu pada orang-orang supaya gembira mereka?   Jawab Nabi saw.: Jika diberitakan mereka akan sembrono. Tetapi Muadz r.a. memberitakan hadits ini ketika hampir mati, karena khawatir menanggung dosa menyembunyikan ilmu dalam agama. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam IMAN, ISLAM. 4 Komentar »

BAB : RUKUN ISLAM LIMA

9. Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara:  1. Percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.  2. Mendirikan shalat.  3. Mengeluarkan zakat.  4. Haji ke baitullah jika kuat perjalanannya.   5. Puasa bulan Ramadhan.  (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: TIDUR DALAM KEADAAN DUDUK YANG MANTAP TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

212. Anas bin Malik r.a. berkata: Setelah iqamat sedang Nabi saw. masih bicara dengan dua orang di samping masjid, mak a tiadalah Nabi saw. melaksanakan shalat, sehingga sahabat-sahabat yang menantikannya tidur, kemudian mereka bangun dan langsung shalat. (Bukhari, Muslim).   Yakni tanpa memperbarui wudhu.
Ditulis dalam HAID. 1 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: DOA YANG HARUS DIBACA UNTUK MASUK KAMAR MANDI, WC

211. Anas r.a. berkata: Biasa Nabi saw. jika masuk kamar mandi atau WC membaca: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khabaa’itsi. (Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gangguan setan atau binatang yang jahat jantan atau betina). (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: ORANG MUSLIM TIDAK NAJIS

210. Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika aku sedang junub (janabat) bertemu dengan Nabi saw. lalu dipegang tanganku, maka aku berjalan bersama beliau sehingga sampai di suatu tempat lalu beliau duduk, maka aku berusaha meloloskan diri dari padanya dan segera mandi kemudian kembali ke tempat Nabi saw.    maka beliau bertanya: Kemana engkau ya Aba Hir?     Jawabku: Aku tadi sedang junub dan enggan duduk bersamamu, maka aku segera mandi.      Nabi saw. bersabda: Subhanallah hai Abu Hurairah, sesungguhnya seorang mukmin itu tidak najis. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam HAID. 1 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: TAYAMUM

209. Umair Maula Ibn Abbas r.a. berkata: Aku bersama Abdullah bin Yasar Maula Maimunah r.a. pergi ke tempat Abul Juhaim bin Al-Harits Al-Anshari r.a. lalu berkata Abul Juhaim: Rasulullah saw. datang dari arah bi’r jamal (sumur jamal), lalu bertemu dengan orang yang memberi salam padanya, tetapi tidak dijawab salamnya oleh Nabi saw. sehingga beliau menghadap dinding dan mengusap muka dan kedua tangannya kemudian menjawab salam pada orang itu. (Bukhari, Muslim).
Demikian Nabi saw. menunjukkan adabnya terhadap nama Allah sehingga tidak suka menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan yang sungguh-sungguh suci lahir batin.

KITAB : HAID ; BAB: TAYAMUM

208. Seorang datang kepada Umar bin Al-Khatthab r.a. dan bertanya: Aku berjanabat lalu tidak mendapat air. Jawab Umar: Jangan Shalat. Maka Ammar r.a. berkata kepada Umar: Ya Amirul Mukminin. Apakah engkau tidak ingat ketika aku bersamamu dalam bepergian lalu kita berdua berjanabat, adapun engkau tidak shalat sedang aku berguling-guling di tanah lalu shalat, lalu hal itu aku ceritakan kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya cukup bagimu berbuat begini, lalu Nabi saw. memukulkan kedua tapak tangan ke tanah, lalu ditiup kemudian diusapkan mukanya dan kedua tapak tangannya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: TAYAMUM

207. Syaqiq berkata: Ketika aku duduk bersama Abdullah dan Abu Musa Al-Asy’ari r.a. maka Abu Musa bertanya: Bagaimana jika seorang janabat lalu tidak mendapat air hingga satu bulan. Tidakkah ia tetap tayamum dan shalat?     Jawab Abdullah: Tidak boleh tayamum meskipun sampai sebulan.      Abu Musa berkata: Lalu bagaimana maksud ayat dalam surat Al-Ma’idah: Lalu kamu tidak mendapat air, maka tayamumlah kalian dengan tanah yang suci.       Abdullah berkata: Jika diizinkan begitu, kemungkinan jika mereka merasa kedinginan lalu bertayamum.       Lalu Abu Musa berkata: Jadi kamu tidak suka karena khawatir ini.       Jawab Abdullah: Benar.       Maka Abu Musa berkata: Apakah kamu tidak mendengar keterangan Ammar bin Yasir kepada Umar: Nabi saw. telah mengutusku dalam suatu hajat, kemudian aku janabat dan tidak mendapat air, sehingga aku berguling-guling di tanah bagaikan binatang, kemudian aku ceritakan kejadian itu kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya cukup bagimu berbuat begini lalu diusapkan tangan kanan pada tangan kiri dan yang kiri pada yang kanan dan mengusap mukanya.          Abdullah berkata: Tidakkah engkau mengetahui bahwa Umar tidak puas dengan keterangan Ammar r.a.? (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam HAID. 1 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: TAYAMUM

206. ‘Aisyah r.a. berkata: Aku keluar bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan, dan ketika kami berada di lapangan Baida’ atau Dzatil Jaisy (nama lembah di dekat Madinah), tiba-tiba putus kalungku, maka Nabi saw. terpaksa tinggal untuk mencarinya, orang-orang juga tinggal, sedang di situ tidak ada air, maka orang-orang mengadu kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq: Tidakkah engkau melihat perbuatan ‘Aisyah, ia telah menahan Rasulullah dan sahabatnya di tempat yang tidak ada air, sedang mereka sudah kehabisan air. ‘Aisyah berkata: Maka datanglah Abu Bakar kepadaku sedang Rasulullah saw. tidur di pangkuanku (di pahaku), lalu ia berkata: Engkau telah menahan Rasulullah saw. dan orang-orang di tempat yang tidak ada air, sedang persediaan air juga sudah habis, maka Abu Bakar marah kepadaku sambil menusukkan tangannya di pinggangku, tetapi aku tidak berani bergerak karena Rasulullah sedang nyenyak tidur di pahaku. Kemudian bangunlah Nabi saw. di waktu pagi tidak ada air, maka Allah menurunkan ayat hukum tayamum, maka tayamumlah semua sahabat. Usaid bin Al-Hudair r.a. berkata: Ini bukan pertama berkatmu hai keluarga Abu Bakar. ‘Aisyah berkata: Kemudian membangunkan unta yang kami kendarai, mendadak kami dapatkan kalung di bawahnya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: KULIT BANGKAI DAPAT MENJADI SUCI DENGAN DISAMAK

205. Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. melihat bangkai kambing milik bekas budak Maimunah yang ia dapat dari shadaqah, maka Nabi saw. bertanya: Mengapa kalian tidak mempergunakan kulitnya? Jawab mereka: Itu bangkai. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya hanya haram bila memakannya. (Bukhari, Muslim).
Bangkai kambing haram dimakan, tetapi kulit dapat disamak dan dipergunakan untuk tempat air dan lain-lainnya.

KITAB : HAID ; BAB: JIKA YAKIN BERWUDHU KEMUDIAN RAGU-RAGU APAKAH BERHADAS, MAKA BOLEH SHALAT TANPA MEMPERBARUI WUDHU

204. Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari r.a. mengadu kepada Rasulullah saw.: Bagaimana jika seorang merasa seakan-akan keluar sesuatu daripadanya ketika sedang shalat? Jawab Nabi saw.: Jangan berhenti (jangan berubah) sehingga mendengar suara atau mendapat bau. (Bukhari, Muslim).
Yakni merasa seperti kentut, jangan membatalkan shalat atau wudhu sehingga terbukti dengan suara atau bau, demikian pula jika merasa seperti kencing, sehingga benar-benar keluar air kencingnya.
Ditulis dalam HAID. 1 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: TIDAK WAJIB WUDHU KARENA MAKAN DAGING (IKAN PANGGANGAN)

203. Ibn Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw. telah minum susu, kemudian berkumur dan bersabda: Susu itu mengandung lemak. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam HAID. 4 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: TIDAK WAJIB WUDHU KARENA MAKAN DAGING (IKAN PANGGANGAN)

201. Amru bin Umayyah r.a. telah melihat Rasulullah saw. menggigit (makan) panggangan lengan kambing, kemudian mendengar azan, lalu meletakkan pisau dan langsung shalat tanpa memperbarui wudhu. (Bukhari, Muslim).
202. Maimunah r.a. berkata: Nabi saw. telah makan di rumahnya panggangan lengan kambing kemudian langsung shalat tanpa memperbarui wudhu. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: TIDAK WAJIB WUDHU KARENA MAKAN DAGING (IKAN PANGGANGAN)

200. Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. makan panggangan paha kambing, kemudian shalat tanpa memperbaharui wudhunya. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: HADIS AL-MAA’U AL-MAA’I (WAJIBNYA MANDI HANYA KARENA KELUAR MANI) MANSUKH DENGAN HADIS YANG MEWAJIBKAN KARENA BERTEMUNYA DUA KEMALUAN DALAM JIMAK WALAU TIDAK KELUAR MANI

199. Abu Hurairah r.a. berkata:Nabi saw. bersabda: Jika duduk diantara cabangnya yang empat, kemudian menekannya, maka telah wajib  mandi. (Bukhari, Muslim).
Dalam riwayat Muslim; Meskipun tidak keluar mani. Juga ada riwayat: Dan telah bersentuh kemaluan laki-laki dengan kemaluan istrinya yang disebut kemudian ditekankan.

KITAB : HAID ; BAB: WAJIB MANDI JANABAT KARENA KELUAR MANI

198. Zaid bin Khalid bertanya kepada Usman bin Affan r.a.: Bagaimana pendapatmu jika seorang berjimak tidak keluar mani? Jawab Usman: Mencuci kemaluannya lalu wudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, demikian yang aku dengar dari Rasulullah saw. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: WAJIB MANDI JANABAT KARENA KELUAR MANI

197. Ubay bin Ka’ab r.a. bertanya: Ya Rasulullah jika seorang berjimak (bersetubuh) dengan istrinya, lalu tidak keluar mani? Jawab Nabi saw.: Membasuh kemaluannya kemudian berwudhu dan shalat. (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam HAID. 4 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: WAJIB MANDI JANABAT KARENA KELUAR MANI

196. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. memanggil seorang sahabat Anshar, maka datang orang itu kepalanya masih basah, maka Nabi saw. bertanya: Mungkin kami mengganggu engkau sehingga engkau tergesa-gesa? Jawabnya: Ya. Maka sabda Nabi saw.: Jika engkau tergesa-gesa atau kering, maka cukup berwudhu. (Bukhari, Muslim).
Yakni bila masih kering belum keluar mani maka hanya wajib wudhu. Hadits ini mansukh dengan hadits ‘Aisyah yang menyatakan apabila telah bertemu dua kemaluan kemudian ditekan maka wajib mandi meskipun tidak keluar mani.

KITAB : HAID ; BAB: MENJAGA AURAT

195. Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ikut membantu pembangunan Ka’bah dan memindahkan batu bersama bangsa Quraisy sedang ia memakai sarung, maka diberitahu oleh Al-Abbas pamannya: Hai keponakanku, andaikan engkau lepas baju, dan engkau letakkan di bahu untuk menahan batu yang engkau angkat, maka dilepas oleh Nabi saw. dan diletakkan di atas bahunya, tiba-tiba beliau jatuh pingsan, maka sejak itu tidak pernah telanjang. (Bukhari, Muslim). Ketika itu Nabi masih berusia 35 tahun dan belum diutus sebagai Nabi.
Ditulis dalam HAID. 2 Komentar »

KITAB : HAID ; BAB: MANDI DENGAN TELANJANG JIKA SENDIRIAN (DI KAMAR MANDI)

194. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Dahulu Bani Israil biasa mandi telanjang sehingga yang satu dapat melihat aurat yang lain, sedang Musa a.s. mandi sendirian, sehingga mereka berkata: Musa malu mandi bersama kami karena dia besar buah kemaluannya. Tiba-tiba pada suatu ketika Nabi Musa a.s. mandi dan meletakkan kain bajunya di atas sebuah batu, mendadak dibawa lari oleh batu, maka keluar Nabi Musa dari pemandian itu telanjang sambil mengejar batu yang melarikan bajunya, dan berkata: Kembalikan bajuku hai batu. Sehingga Bani Israil berkesempatan melihat aurat Nabi Musa, dan mereka berkata: Musa tidak berpenyakit. Lalu berhenti batunya dan dipukuli oleh Nabi Musa a.s.
Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah di batu itu ada tanda bekas pukulan Nabi Musa a.s. itu tujuh atau enam. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: ORANG YANG MANDI HENDAKNYA BERDINDING WALAU DENGAN KAIN

193. Ummu Hani’ binti Abu Thalib r.a. berkata: Ketika Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) aku pergi kepada Rasulullah saw. maka aku mendapatinya sedang mandi ditutup kain oleh Fatimah r.a. (putrinya), maka aku memberi salam, dan ditanya oleh Nabi saw.: Siapakah itu? Jawabku: Ummu Hani’ binti Abi Thalib, langsung disambut dengan: Marhaban bi Ummu Hani’, kemudian setelah selesai mandi, berdiri shalat delapan rakaat berselimut dengan satu baju (selimut), kemudian setelah selesai aku bertanya: Ya Rasulullah, saudaraku sekandung (yakni Ali bin Abi Thalib) akan membunuh seorang yang telah aku lindungi yaitu Ibn Hubairah. Maka sabda Nabi saw.: Kami telah melindungi orang yang engkau lindungi hai Ummu Hani’. Ummu Hani’ berkata: Dan itu tepat waktu duha. (Bukhari, Muslim).

KITAB : HAID ; BAB: WAJIB MENGGANTI (QADHA) PUASA BAGI ORANG HAID DAN TIDAK WAJIB QADHA SHALAT

192. ‘Aisyah r.a. berkata: Seorang wanita bertanya kepada ‘Aisyah: Apakah wanita wajib mengganti shalatnya jika telah suci dari haid? ‘Aisyah bertanya padanya: Apakah engkau termasuk golongan hururiyah (Khawarij)? Lalu ‘Aisyah berkata: Kami dahulu haid di masa Nabi saw. maka beliau tidak menyuruh kami mengganti shalat. (Bukhari, Muslim). Sebab ada sebagian khawarij yang mewajibkan Qadha shalat bagi wanita yang haidh, dasarnya akal dan kira-kira.

KITAB : HAID ; BAB: MANDI DAN SHALATNYA ORANG YANG ISTIHADHAH (MENGELUARKAN DARAH YANG TIDAK BERHENTI/PENYAKIT)

191. ‘Aisyah r.a. berkata: Ummu Habibah r.a. pernah istihadhah selama tujuh tahun, maka ia bertanya kepada Nabi saw. dan diperintah oleh Nabi saw. supaya mandi tiap akan shalat, dan diberi tahu bahwa itu penyakit urat darah. (Bukhari, Muslim).